Kamis, 02 Desember 2010

kasus malpraktek kedokteran

Kasus malpraktek kedokteran adalah sebuah proses di mana terjadi kesalahan prosedur dalam penanganan seorang pasien yang dilakukan dokter. Kesalahan ini bisa berupa kesalahan diagnosa, kesalahan pemberian terapi maupun kesalahan dalam hal penanganan pasien oleh dokter.
Pada berbagai kasus malpraktek kedokteran, pasien merupakan pihak yang dirugikan. Bukan hanya kerugian secara materiil, namun yang lebih utama adalah kerugian pada kejiwaan dan mental pasien serta keluarganya.
Sebab, tak jarang kasus malpraktek kedokteran ini bisa mengancam jiwa seorang pasien yang berakibat pada hilangnya nyawa seorang pasien. Apabila nyawa bisa diselamatkan, ada juga yang berdampak pada munculnya cacat pada seseorang.
Di Indonesia, hak-hak pasien kasus malpraktek kedokteran belum banyak digunakan oleh para korban malpraktek ini. Salah satunya diakibatkan belum banyak pasien di Indonesia yang memahami peraturan yang tercantum dalam Undang-Undang Kesehatan yang menjamin hak-hak pasien dalam mendapatkan layanan kesehatan.
Hal ini selain karena sosialisasi yang masih kurang, tingkat pendidikan masyarakat di kalangan menengah bawah belum cukup mampu untuk memahami masalah Undang-undang yang dianggap rumit. Akibatnya, banyak pasien yang akhirnya hanya bisa pasrah ketika mendapatkan masalah dalam pelayanan kesehatan. Khususnya ketika menjadi korban malpraktek tersebut.
Tips Menghindari Malpraktek
  1. Pilihlah tempat pengobatan yang memiliki reputasi baik. Jangan ragu untuk memilih lokasi yang lebih jauh, meski pun di dekat tempat tinggal kita ada juga tempat yang memberikan pelayanan kesehatan, namun belum memiliki reputasi.
  2. Jangan takut untuk meminta dokter yang kita percayai untuk menangani pasien. Jika kita ragu pada dokter yang disodorkan, lebih baik katakan untuk meminta dokter yang kita percaya.
  3. Jangan ragu untuk selalu bertanya pada dokter atas tindakan medis yang dilakukannya. Tanyakan mengenai diagnosa, dasar tindakan yang dilakukan, dan juga mengenai apa manfaat atas tindakan medis yang dilakukan dokter tersebut.
  4. Tanyakan mengenai jenis obat yang diberikan dokter. Sebab, tak jarang demi mengejar komisi dari perusahaan distributor obat, ada oknum dokter yang memberikan daftar obat lebih banyak dari komposisi normal yang bisa diminum pasien.
Kasus malpraktek kedokteran adalah sebuah proses di mana terjadi kesalahan prosedur dalam penanganan seorang pasien yang dilakukan dokter. Kesalahan ini bisa berupa kesalahan diagnosa, kesalahan pemberian terapi maupun kesalahan dalam hal penanganan pasien oleh dokter.
Pada berbagai kasus malpraktek kedokteran, pasien merupakan pihak yang dirugikan. Bukan hanya kerugian secara materiil, namun yang lebih utama adalah kerugian pada kejiwaan dan mental pasien serta keluarganya.
Sebab, tak jarang kasus malpraktek kedokteran ini bisa mengancam jiwa seorang pasien yang berakibat pada hilangnya nyawa seorang pasien. Apabila nyawa bisa diselamatkan, ada juga yang berdampak pada munculnya cacat pada seseorang.
Di Indonesia, hak-hak pasien kasus malpraktek kedokteran belum banyak digunakan oleh para korban malpraktek ini. Salah satunya diakibatkan belum banyak pasien di Indonesia yang memahami peraturan yang tercantum dalam Undang-Undang Kesehatan yang menjamin hak-hak pasien dalam mendapatkan layanan kesehatan.
Hal ini selain karena sosialisasi yang masih kurang, tingkat pendidikan masyarakat di kalangan menengah bawah belum cukup mampu untuk memahami masalah Undang-undang yang dianggap rumit. Akibatnya, banyak pasien yang akhirnya hanya bisa pasrah ketika mendapatkan masalah dalam pelayanan kesehatan. Khususnya ketika menjadi korban malpraktek tersebut.
Tips Menghindari Malpraktek
  1. Pilihlah tempat pengobatan yang memiliki reputasi baik. Jangan ragu untuk memilih lokasi yang lebih jauh, meski pun di dekat tempat tinggal kita ada juga tempat yang memberikan pelayanan kesehatan, namun belum memiliki reputasi.
  2. Jangan takut untuk meminta dokter yang kita percayai untuk menangani pasien. Jika kita ragu pada dokter yang disodorkan, lebih baik katakan untuk meminta dokter yang kita percaya.
  3. Jangan ragu untuk selalu bertanya pada dokter atas tindakan medis yang dilakukannya. Tanyakan mengenai diagnosa, dasar tindakan yang dilakukan, dan juga mengenai apa manfaat atas tindakan medis yang dilakukan dokter tersebut.
  4. Tanyakan mengenai jenis obat yang diberikan dokter. Sebab, tak jarang demi mengejar komisi dari perusahaan distributor obat, ada oknum dokter yang memberikan daftar obat lebih banyak dari komposisi normal yang bisa diminum pasien.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar